Artikel Terbaru

Contoh Pidato Bertema Pendidikan : Contoh Pidato

Dalam postingan kali ini saya akan share tentang Contoh Pidato bertema pendidikan stelah beberapa hari yang lalu saya posting tentang Contoh Pidato bertema Pendidikan Nasional (kli utk baca).

Secara garis besar, suatu teks pidato terdiri dari tiga bagian yaitu bagian pembuka, isi, dan penutup. Bagian pembuka dapat berisi salam, sapaan, serta ucapan syukur. Bagian isi tentu saja berupa materi yang akan disampaikan kepada pembaca. Bagian penutup pidato dapat berupa simpulan, anjuran, ucapan maaf bila ada kesalahan, serta salam penutup.

Selain bagian-bagian pidato, hal lain yang perlu diperhatikan dari pidato adalah metode dalam menampilkan pidato. Paling tidak ada empat macam metode pidato, yaitu metode impromtu, menghafal, naskah, serta metode ekstemporan. Metode impromtu adalah pidato yang dilakukan secara spontan tanpa melakukan persiapan sebelumnya. Metode menghafal adalah pidato dangan menyiapkan naskah pidato yang telah dihafalkan sebelumnya. Metode naskah adalah pidati dengan cara membaca naskah pidato yang telah ditulis sebelumnya. Sedangkan metode ekstemporan adalah pidato tanpa mempersiapkan naskah tapi mencatat hal-hal penting dan urutan-urutan pidatonya saja.

Inilah Contoh Pidato Bertema Pendidikan:
"Saudara-saudara sekalian !

Yang saya hormati Dosen Stai Darul Qalam Drs. Habibullah .
Yang saya hormati para mahasiswa/ mahasiswi Stai Darul Qalam .

Alangkah bahagianya saya selaku menjabat sebagai ibu kepada Negara Indonesia, pada hari ini ! pada hari ini, kita merayakan hari pendidikan Nasional, yang bertempat dilapangan Istana Bogor pada tanggal 2 Mei 2011. Dengan memperingati Pendidikan Nasional semoga kita lebih semangat /bangkit untuk memajukan dan mencerdaskan pendidikan anak-anak bangsa agar berguna bagi bangsa, Negara dan Agama.

Pertambahan anak umur sekolah yang cepat dan pertambahan lulusan tiap jenjang pendidikan yang besar, tapi tidak diikuti penambahan prasarana dan sarana pendidikan yang cepat dan memadai, menimbulkan masalah bagi pemerintah untuk memberikan “pendidikan dan pengajaran” pada semua warga Negara sebagaimana diamanatkan oleh undang- undang Dasar.

Persoalan ini krusial mengingat beragamanya geografis nusantara yang luas dan terpencar dengan tingkat perkembangan sosial-ekonomi-kultural berbeda. Ketika itu untuk pertama kali pelaksanakan REPELITA dengan tekanan pada pembangunan ekonomi yang dipandang sebagai landasan bagi aspek- aspek lain dari pembangunan nasional. Dalam pembaruan pendidikan perhatian

difokuskan pada upaya-upaya perbaikan dan peningkatan kualitas serta penataan kesempatan mendapat pendidikan.

Mengenai yang terakhir ini sulitlah dicapai bila hanya melalui cara-cara konvesial yaitu memanfaatkan teknologi komunikasi dan teknologi ,informasi radio dan televisi. Pada tahun 2007 pemerintah telah menetapkan APBN untuk pendidikan sebesar 20% bagi SD, SMP dan SMA. Program dan kegiatan yang dilakukan tidak semata-mata atas dasar pertambahan jumlah gedung sekolah, guru, buku dan lain-lain.

Alternatif yang didentifikasikan adalah :
1. Penambahan daya tampung SMP yang dilakukan baik dengan penambahan sekolah baru
2. Peningkatan daya tampung sekolah- sekolah swasta
3. Pengembangan sekolah terbuka dengan media korespodensi, modul, siaran radio, siaran televisi dan lain-lain
4. Pembukaan kursus- kursus ketrampilan praktis diluar sekolah sebagai jalur penyaluran kemasyarkat..

Ki Hajar Dewantara (1889-1959) seorang tokoh pendidikan Indonesia yang memprokarsai berdirinya lembaga pendidikan Taman siswa. Dia lebih terkenal dengan filsafat” tut wuri handayani, hing madya mangun karsa, hing ngarso sung tulada.

Dewantara mengklasifikasikan tujuan pandidikan dengan istilah “ tri-nga”(tiga “nga-nga adalah huruf terakhir dalam abjad jawa ajisak). “Nga” pertama adalah ngerti” (memahami /aspek intelektual). “Nga kedua” adalah “ngrasa” adalah (merasakan aspek afeksi), dan “nga” ketiga adalah “nglakonin” (mengajarkan atau aspek psikomotorik). Merumuskan tujuan pendidikan yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

Menurut Dewantara, adalah hak tiap orang untuk mengatur diri sendiri, oleh karena itu pengajaran harus mendidik anak menjadi manusia yang merdeka batin, pikiran, dan tenaga. Pengajaran jangan terlampau mengutamakan kecerdasan pikiran karena hal itu dapat memisahkan orang tepelajar dengan rakyat.

Akhir sampai disini, semoga bangsa Indonesia lebih meningkatkan dan mencerdaskan serta menciptakan anak-anak didik yang produktif, kreatif, dan

inovatif yang berguna bagi bangsa dan Negara, Menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas dan mandiri yang dapat memenuhi kebutuhan global" rating 4.5
Itulah Contoh Pidato Bertema Pendidikan yang saya kutip dari blog teman. Semoga bermnfaat! Amin. Sumber: http://m-wali.blogspot.com

You Might Like :

0 Response to "Contoh Pidato Bertema Pendidikan : Contoh Pidato"

Silahkan beri komentar dan jangan komentar spam ya. thanks :)