Artikel Terbaru

Puisi Islami Terbaru : Kumpulan Puisi

To-Sidrap.Com berbagi Puisi Islami Terbaru. Puisi Islami yang akan saya bagikan ini merupakan Puisi Islami Terbaru tahun ini. Puisi yang banyak mengandung pelajaran Pendidikan Agama Islam. Puisi Islami ini mungkin akan sangat berguna untuk Anda semua.

Jika kita pahami, sesungguhnya Agama yang mulia ini senantiasa menyeru kepada kebaikan dan keutamaan dan selalu mencegah suatu yang hina.

Banyak cara yang bisa dilakukan dalam berdakwah, salah satunya melalui syair atau puisi Islami. Oleh karena itu, Islam akan selalu bersikap kagum terhadap syair-syair yang berisikan kebenaran dan akhlak yang mulia.

Puisi Islami muncul ketika Islam mulai dikenalkan oleh Rasulullah SAW. Sebagaimana sabda beliau, sesungguhnya didalam syair terdapat hikmah. Beliau pernah meminta Hassan bin Sabit untuk mencela musuh-musuh islam dengan syairnya, dengan mengatakan Celalah mereka dan Jibril bersamamu!.

Rasulullah juga pernah merasa kagum dengan syair Hassan bin Sabit yang mencela kaum musyrikin dengan mengatakan Hassan telah mencela dengan sangat mengena. Begitupun yang dilakukan beliau dengan memuji syair Umayyah bin Abi As-Sholt, Khonsa dan juga Kabab bin Zuhair dengan Qoasidahnya Banat Suad.

Sebaliknya, Islam memerangi syair-syair yang menghancurkan islam dan mengajak manusia kepada sesuatu yang hina dan menyebabkan kerusakan ditubuh masyarakat. Rasulullah bersabda terkait dengan syair jenis ini Lebih baik dada kalian dipenuhi oleh nanah daripada harus dipenuhi dengan syair yang demikian.

Pada periode ini muncul jenis syair atau puisi islami baru yaitu syair dakwah islamiyah, syair pembangkit semangat juang, syair untuk mengingat kebaikan para syuhada serta pendeskripsian alat-alat perang. Para periode ini pula jenis-jenis syair yang telah ada sejak zaman Jahiliyah semakin diperkuat dengan ruh islami.

Hingga saat ini, puisi Islami terus berkembang pesat, termasuk di Indonesia. Salah satu pujangga yang terkenal adalah Taufik Ismail, dengan karya-karyanya yang memuat tema dan pesan Islam.

Karya sastranya tidak dilihat pada simbol Islam saja, seperti doa, masjid, sajadah panjang, peci, jilbab, mukenah, sarung dan sebagainya, namun lebih banyak dilihat pada kata yang sarat dengan makna, nafas, roh dan nilai Islam.

Jika kita melihat nafas puisi Islami yang dibuat Taufiq, ada nilai tidak menyukai budaya dusta dalam fenomena hilangnya budi pekerti mulia di bawah payung (tema) iklim budaya politik tak menentu di tanah air, pada baitnya dalam Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (1998) yang mirip syair hija Arab.

Puisi Islami karya Taufik Ismail memiliki status signifikan dalam perkembangan khazanah kesusasteraan Islam di Indonesia, dengan ciri sebagai berikut:
  • Pengisian bahasa naratif dengan kekayaan pengalaman religius
  • Esensi pengalaman itu melampaui derajat diskriptifnya terhadap fenomena.
  • Nilai Islami pada puisinya tidak terletak pada kata-kata simbol Islam
  • Kekuatannya terletak pada makna ajaran dan keindahan narasi
  • Ada nilai hikmah, mauizhah dan irsyadah (tuntunan) dalam Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (1998), Ketika Burung Merpati Sore Melayang (1998), Sajadah Panjang dipopulerkan Group Musik Bimbo, Dengan Puisi Aku (...berdoa) 1965, Do’a (1966) dll.
  • Ada pemahaman akidah dan syariat dank e-Islaman yang benar.
Tidak heran jika kemudian puisi Islaminya menempatkan Taufiq pada posisi penyair Islam terbesar di awal abad ke-21 ini.

Berikut ini untuk Puisi Islami Terbaru :
Puisi Islami
Puisi Islami
Puisi Islami 1:
Puisi Islami 2012 Terbaru
Saat sang surya di kelopak bumi
Nampak sinarnya berselubungkan pagi
Mengalir tetesan embun dipangkuan dedaunan
Bunga-bungapun tersenyum menyambut kehangatanya
Sebagai tanda hari telah berganti
Saat teriakan klakson mobil memecah kesunyian
Menyentak burung pipit bangun dari tidurnya
Nampak kupu-kupu menari menyambut fajar pagi
Diiringi kesejukan yang menyelimuti bumi
Sebagai tanda hari baru
Ku tatap cerahnya mentari pagi bersinar menerangi bumi
Kurasakan secerah mentari pagi,
Demikianlah cerahnya kasih ROBBku menerangi hatiku hari ini
Ku rasakan sejuknya embun pagi menyegarkan tubuhku pagi ini
Demikianlah sejuknya kasih ROBBku menyegarkan jiwaku hari ini
Sebagai tanda kasih ALLAH baru setiap pagi
Seiring sinar mentari yang berlimpah setiap pagi
Sejuknya embun yang menyegarkan jiwa
Demikiankah berkat ALLAH berlimpah setiap pagi
Tak habis-habisnya kasih dan rahmat-NYA
Selalu baru setiap pagi
Terima kasih Ya ROBB atas indahnya berkat-MU
Kan ku sambut dengan sukacita setiap pagi
*___*
Alhamdulillah......

Puisi Islami 2:
Ampuni Aku Ya ALLAH...
sebuah jalan yang memang tak berujung
walau telah kelihatan menyempit dan menghilang
begitu pula asaku kepada-Mu
ketika aku mau, aku berharap lalu berucap
berucap memohon kepada-Mu
dan ketika tak tertuju-tuju aku mulai meninggalkanmu
aku memang belumlah manusia beriman sempurna
kadang rasa lelah putus asa datang mengodaku
dan membuatku lupa dengan apa yang ku mau
tapi tidak seperti-Mu
walau tampak seperti jalan buntu
sesungguhnya KAU tidak melupakan yang kumau
berkali-kali aku tahu dan menyadari itu
bahwa KAU telah punya maksud tertentu
ya Alllah..... ampuni aku...

Puisi Islami 3:
TUHAN, Islamkah aku?
Islam agamaku, nomor satu di dunia
Islam benderaku, berkibar dimana-mana
Islam tempat ibadahku, mewah bagai istana
Islam tempat sekolahku, tak kalah dengan lainnya
Islam sorbanku
Islam sajadahku
Islam kitabku
Islam podiumku, kelas eksklusif yang mengubah cara dunia memandangku Tempat aku menusuk kanan-kiri
Islam media-massaku, gaya komunikasi islami masa kini Tempat aku menikam sana-sini
Islam organisasiku
Islam perusahaanku
Islam yayasanku
Islam instansiku, menara dengan seribu pengeras suara
Islam muktamarku, forum hiruk-pikuk tiada tara
Islam bursaku
Islam warungku, hanya menjual makanan sorgawi
Islam supermarketku, melayani segala keperluan manusiawi
Islam makananku
Islam teaterku, menampilkan karakter-karakter suci
Islam festivalku, memeriahkan hari-hari mati
Islam kausku
Islam pentasku
Islam seminarku, membahas semua
Islam upacaraku, menyambut segala
Islam puisiku, menyanyikan apa
Tuhan, Islamkah aku?


Puisi Islami 4:
Kini Ku Sadari:
Karena jahil silaulah mata Oleh gemerlap dan indahnya dunia
Kuturuti nafsu angkara murka Seakan dunia tiada pana
Kini kusadari Sejauh apapun kaki ini melangkah
Tak akan mampu aku menghindari-Mu
Kemanapun wajah ini kupalingkan
Tak kan lepas aku dari tatapan-Mu

Alangkah pekatnya noda hitamnya tiada tara
Betapa rugi yang ku derita
Semoga taubatku kan KAU terima
Wahai Penguasa alam semesta
Aku lemah tiada berdaya
Duhai Pencipta seisi jagat raya
Ampuni aku atas segala dosa

Puisi Islami 5:
Tafakur;
Di keheningan malam ku ketuk rumah-Mu
Bercucurlh air mataku
Meminta belaian kasih-Mu
Menghapus setumpuk dosaku
Ini tubuh berlumpur-lumpur
Terendam di dalam kubur
Hidup hanyalah penghibur
Tak tau arti bersyukur

"Astagfirullahhaladziim...
Begitu dzolimnya aku...
Begitu tamaknya aku...
Begitu hinanya diriku...
Seandainya ada seberkas cahaya ampunan-Mu,
Ku juhudkan diriku dari keduniawian...

Nah itulah sejarah puisi islami dan Kumpulan Puisi Islami - Puisi Islami Terbaru - Puisi Islam - Kumpulan Puisi Islami - Puisi - Contoh Puisi Islami. Semoga menjadi hal yang bisa melahirkan sebuah manfaat untuk semuanya.

Sumber 1, Sumber 2

0 Response to "Puisi Islami Terbaru : Kumpulan Puisi"

Silahkan beri komentar dan jangan komentar spam ya. thanks :)