Artikel Terbaru

Sinopsis Novel LONTARA RINDU, Best Seller LONTARA RINDU

Best Seller Novel LOTARA RINDU
Sekilas Tentang LONTARA RINDU. Komentar Para Pembaca Novel LONTARA RINDU. Oke sobat To-Sidrap.Com! Dilihat dari judul artikel ini tentang Novel LONTARA RINDU yang pastinya isi artikel ini membahas cuma tentang Novel LONTARA RINDU bukan Novel Novel lain atau buka cerita cinta atau bukan artikel Orang Dewasa :-).

Novel LONTARA RINDU. Nah pada kesempatan ini saya akan share tentang Sinopsis LONTARA RINDU (Best Seller LONTARA RINDU) dan apa komentar komentar sobat Sobat To-Sidrap.Com yang sudah membaca Novel ini!

Oke, sebelum lanjut! Sekedar PROMO NOVEL LONTARA RINDU. Bagi anda yang berminat Novel ini Baik bagi sobat yang tinggal di Sulawesi Selatan Khususnya Kabupaten Wajo, SIDRAP dan Pare-Pare Maupun di Luar Sulawesi Selatan, Anda bisa menghubungi Telp/SMS : 085255989455 (Gratis Ongkir Loh).

Nah daripada penasaran, mending beli aja Novel LONTARA RINDUnya :-) atau baca Sinopsis dari Novel ini.

Oke berikut ulasan tentang Novel LONTARA RINDU (Sumber : http://lumbungpadi.blogspot.com/2012/05/lontara-rindu.html) :

Tak banyak yang dapat mengangkat cerita lokal terlebih daerah yang terpencil di Sulawasi Selatan begitu hidup dalam tarikan tulisan sebuah novel. Tapi Gegge Mappangewa, novelis Sulawesi Selatan yang saya kenal sejak membaca majalah anak muda (dulu Aneka, Annida)—sekarang tak lagi—itu berhasil mengangkat eksotika alam Sulawesi Selatan khususnya Sidenreng Rappang, tempat para Bissu, Tolotang--tempat penulis novel ini berasal. Konon sang penulis harus menghabiskan berbulan-bulan riset (lived in) tentang kepercayaan lokal itu untuk memberi 'roh' pada cerita yang diangkat (ini sumber dari sang istri penulis).

Dan baru kali ini saya merasakan yang dalam tentang alam raya Sidrap khususnya Cendrana melalu sebuah novel inspiratif: Lontara Rindu. Saya tentu berutang budi pada sang istri penulis novel ini, Nuvida Raf, saya lebih suka memanggilnya Teh Upik, mentor dan senior terbaik di jurusan. Saya yang ingin membeli novel ini malah dibawakan langsung oleh sang istri penulis dan tentu saja hanya nitip baca. Selebihnya saya harus membeli di toko buku.

Dan, saya terkesima. Bisa dibilang takjub melihat narasi novel ini dan tentu saja alam Sidrap yang menghampar luas tanah untuk padi dan ritual magis Tolotang yang hidup sampai hari ini. tak lupa juga saya takjub pada tokoh yang disebutkan. Lontara Rindu mengisahkan anak manusia Bugis : Vino dan Vito yang terpisah jauh karena perceraian keluarganya. Perbedaan kepercayaan antara Islam dan Tolotang yang tak bisa disatukan (walau dalam realitasnya tidak nampak) menjadi alasa keretakan keluarga. hamparan sawah, sekolah dan pengajian ternyata tak mampu menyatukan dua saudara ini. Vito harus memilih tinggal bersama ibunya sedangkan Vino dibawah Ayanhnya. Mereka pun dipsahkan tempat dan selat: Sulawesi dan Kalimantan. yang tersisa kemudian adalah rindu. Dua manusia Bugis yang harus menerima takdir berpisah. bertemu untuk berpisah.

Tapi dibalik keindahan Sidrap, Lontara, dan cerita hikayat Tolotang tersimpan tanda tanya(besar) di novel ini yang luput saat saya bertemu dengan penulisnya, adalah mengapa tokoh-tokoh di dalam novel itu memilih nama Vino dan Vito yang tentu saja kita kenal akrab dengan nama orang-orang kota atau kebarat-baratan? Menagapa tidak diberi nama khas Bugis yang tak kalah cantik "Tenri" misalnya. Tapi lokal biasa bercampur dalam modern yang bercampur baur pada sebuah zaman. Mungkin nama-nama (kampungan) itu tidak lagi cocok diangkat. Ini tentu berbeda di dalam novel 5 Menara yang masih mempertahankan kelokalan tokohnya: Baso, Dulmajid, Alif, Atang dan lain-lain misalnya. atau tokoh Marno dalam Seribu Kunang-Kunang di Manhattan yang tak menghilangkan identitas ke-jawa-annya walau hidup di Amerika? Entah.

Namun Rasa hambar nama penokohan itu seakan ditutupi dengan alur cerita yang mengalir daengan tumpah ruah air mata pertemuan Vino dan Vito dan penyelasalan kedua orang tuanya yang memilih untuk sendiri. Kisah kenidahan Cendrana sebuah kampung di Sidrap dan pertemuan-perpisahan Vino-Vito akhirnya melengkapi ceirta novel yang menjuarai lomba menulis Republika 2012 ini.

Saya mengucap trimakasih buat Teh Upik yang meminjamkan novel suaminya untuk saya baca. Walau saya membacanya lompat-lompat (sebuah kebiasaan buruk dalam membaca). Sebuah kredit untuk novel rasa lokal ini atas pencapaian yang luar biasa besar. Mengangkat daerah yang tidak dikenal luas di pentas nasional. Saya yakin setting kelokalan yang cenderung esoterik malah lebih banyak meyimpan daya kejut, seperti dalam novel Lontara Rindu ini.

Dan Penasaran Apa kata mereka yang sudah membaca Novel LONTARA RINDU ini? Langsung saja :
Azzura's review : Cukup 5 jam bagi saya untuk membaca novel ini hingga selesai. Lima jam yang tanpa banyak jeda. Pertanda bahwa buku ini tidak membosankan.
Bertema pencarian seorang anak terhadap ayah dan saudara kandungnya,berlatar alam, budaya, dan sejarah beberapa daerah di Sulawesi Selatan. Sangat pekat dan kental. Sangat dalam dan cukup menyentuh. Karena saya pecinta alam, sejarah, dan budaya, maka bagi saya cukuplah pemikat untuk menikmati buku ini.

Meski di kaver depannya tertulis bahwa jalinan cerita berganti-ganti antara haru dan lucu, tapi ternyata saya tidak sampai tertawa juga. Aneh ya? Tapi memang selera humor saya untuk buku terbilang rendah, meski ada juga beberapa buku humor yang sanggup membuat saya tersenyum dan tertawa.

Untuk keharuan di dalam kisahnya, bagi saya cukup. Walaupun saya tidak sampai menangis juga :D Tapi saya suka ending novel ini, meskipun sempat tertebak oleh saya beberapa kejadian akhirnya.

Jiwa backpacker saya terundang di sini: ingin saya menjejakkan kaki di desa Pakka Salo yang dikelilingi pegunungan dan perbukitan, tempat hidupnya beberapa tokoh utama novel ini. Penasaran saya pada sungai-sungai keringnya yang kemudian digali tengah-tengahnya menjadi sumur. Penasaran ingin melihat langsung Danau Sidenreng yang diserupakan oleh Pak Amin dengan analogi Laut Merah yang dibelah Musa. Sekering apa hingga tiang-tiang kayu tinggi yang menyangga bawah rumah-rumah panggung terlihat semua. Danau yang mengering itu.

Tidak salah, novel ini benar-benar penuh dengan hela napas lokal. Sisi-sisi yang membuat negeri ini kaya. Yang seharusnya membuat para penulis tak pernah putus ide cerita.

=========================================

Fitria Mayrani's review : Gak salah kalo novel ini dinobatkan sebagai juara pertama. Berlatar tempat di pelosok Makassar yang saya sendiri pun baru tahu namanya setelah membaca novel ini. Satu yang menarik untuk saya ketahui lebih dalam adalah mengenai aliran Tolotang. Juga baru mengetahuinya setelah kelar baca novel ini.

Suka dengan penjelmaan karakter yang tidak too good to be true. Pak Amin, guru penjas yang tahu banyak soal Islam, mengajarkan pada muridnya memandang Islam secara luas tidak terbatas pada shalat, puasa, zakat, dan haji. Irfan dan Bimo, sangat jago membuat racikan sambal. Vito, meskipun agak bandel dia adalah remaja yang tegar dan tangguh. Vito mempunyai saudara kembar bernama Vino yang dibawa lari oleh ayahnya ke Samarinda.

Ceritanya tentang kerinduan Vito terhadap ayah dan saudara kembarnya yang terpisah selama enam tahun. Perpisahan ini dipicu karena ayah Vito, Ilham memiliki keyakinan berbeda dengan ibunya. Sang ayah menganut kepercayaan tradisional bernama Tolotang, semacam animisme. Mereka pun berpisah, Vito ikut ibunya dan Vino diambil ayahnya. Vito harus berjuang melepas kerinduan terhadap ayah dan adiknya. Segala cara ia lakukan untuk mengetahui keberadaan dua orang terkasihnya. Sayangnya, kakek dan ibunya mengunci rapat-rapat secuil informasi tentang ayahnya. Sampai akhirnya seseorang 'menculik' Vito sehabis shalat Maghrib dan mengantarkannya ke Samarainda, menuju istana ayahnya.

Di sana Vito menemukan ayahnya beristri lagi. Beruntung, mama barunya bukan ibu tiri yang kejam berhias tanduk dan gigi runcing yang siap menerkam anak tirinya. Mama barunya bernama Nadia adalah wanita berjilbab berhati lembut. Di sana Vito bertemu Vino, dipeluknya dengan erat adik tercintanya itu. Namun, keadaan ayahnya sungguh menyayat hati Vino. Ayahnya terbaring tak berdaya di ranjang berselang infus. Kerinduannya yang mendalam berbuah kesedihan. Sepertinya ajal sebentar lagi akan menjemput ayahnya. Vino menciumi ayahnya. Dia berbalik badan dan kembali ke kampungnya. Satu kabar gembira yang akan disampaikan Vito kepada Kakek dan Ibunya bahwa Alloh telah memberikan hidayah Islam kepada ayahnya.

Lucu berbalut duka... Di awal-awal penulisnya berhasil membuat saya nyengir. Ada saja tingkah laku kesembilan murid Pak Amin yang mengocok perut. Dan di akhir, saya seperti menyaksikan sinetron.

=========================================

Irawan Senda's : Lontara Rindu adalah salah satu novel yang menurut saya masuk dalam kategori clean, saya hampir tidak menemukan cela didalamnya, sensasi membacanya mirip ketika saya membaca Galaksi Kinanthi milik Tasaro yang menurut saya penuturannya sangat clean.

Meski begitu di awal cerita ketika saya membacanya agak sedikit membosankan, namun ketengahnya saya merasa enjoy dan larut dalam cerita yang dituturkan. Yang buat saya salut adalah kesederhanaan dan alur yang natural membuat siapa saja tertarik untuk membacanya sampai habis. Jadi nggak heran kalau novel ini jadi novel juara Republika 2011.

=========================================

Galihmelon's : Subyektif, saya suka buku ini karena berlokasi di Sulawesi Selatan dan penulisnya pun berasal dari sana.

Membaca buku ini, banyak pengetahuan yang muncul kembali ataupun yang baru saya dapatkan, padahal saya sempat hidup di Makassar selama kurang lebih 14 tahun. Selain itu, gaya penulisan Gegge Mappangewa membuat saya bernostalgia dengan cara bicara dan cara penulisan orang-orang di SulSel.

Ceritanya sendiri lumayan bagus. Rasanya bisa melihat anak-anak bandel/pintar di buku ini sedang berlarian atau bercelote di jalan. Benar-benar bikin kangen.
Nah, itulah Komentar-komentar para pembaca Novel LONTARA RINDU, dan masih banyak yang lain dari sumber komentar http://www.goodreads.com/book/show/13616157-lontara-rindu

Semoga artikel ini bermanfaat. AMin! Oya jangan lupa Telp/SMS No.085255989455 (Gratis Ongkir)

0 Response to "Sinopsis Novel LONTARA RINDU, Best Seller LONTARA RINDU"

Silahkan beri komentar dan jangan komentar spam ya. thanks :)